
REMBANG – Memperingati Hari Tuberkolusis Sedunia (HTBS) yang jatuh setiap tanggal 24 Maret, RSUD dr. R. Soetrasno Kabupaten Rembang menggelar penyuluhan tentang tuberkulosis (TBC) atau TB di ruang tunggu Poliklinik Rawat Jalan rumah sakit, Jumat 24 Maret 2023.
Narasumber pada kegiatan tersebut adalah dr. M. Fathoni Kurnia, Sp.A, bersama Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD dr. R. Soetrasno Kabupaten Rembang.
Kegiatan penyuluhan kesehatan tersebut dengan tema Child TBC Week atau Pekan TBC Anak yang merupakan rangkaian peringatan Hari Tuberculosis sedunia.
“Agenda tersebut merupakan kontribusi dari RSUD dr. R. Soetrasno Kabupaten Rembang ikut serta dalam memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Rembang tentang penanganan penyakit TBC,” kata dr. M. Fathoni Kurnia, Sp.A .
Selain itu lanjutnya, kegiatan itu juga merupakan upaya pencapaian rekor MURI dalam 1.000 fasilitas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan serempak bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) seluruh Indonesia.
Sebelumnya dr. Fathoni selaku pemberi materi begitu beliau disapa, menerangkan bahwa Tuberkulosis atau TB atau yang dikenal penyakit flek pada anak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis. Penyakit ini sering disebut dengan flek yang merupakan penyakit yang menular dan bukan penyakit keturunan.
Dijelaskannya, ciri-ciri TB paru yang menginfeksi seseorang pada awalnya memunculkan gejala utama antara lain, sesak nafas, batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, dan dada terasa nyeri.
Selain gejala TB paru di atas, adapun gejala yang biasanya muncul, di antaranya adalah demam, menggigil, mudah merasa lelah, berat badan turun drastis, nafsu makan menghilang, dan berkeringat di malam hari.
Cara penularan TBC melalui percikan renik atau droplets yang keluar ketika penderita batuk, bersin, tertawa dan bernyanyi.