Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan minuman apapun. Pemberian ASI merupakan pemenuhan hak bagi setiap ibu dan anak. Bukan rahasia lagi, bahwa anak yang mendapatkan ASI Eksklusif dan pola asuh yang tepat akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit.
Selain itu, pemberian ASI mampu mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak sehingga diharapkan akan menjadi anak dengan ketahanan pribadi yang mampu mandiri.
Setiap minggu pertama bulan Agustus selalui diperingati Pekan ASI Sedunia. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan ASI lanjutan secara optimal hingga 2 tahun atau lebih merupakan hal mutlak untuk meningkatan kesehatan bayi.
Menyusui merupakan salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial, serta ekonomi individu. Angka kematian bayi menjadi salah satu indikator penting untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara, dan bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa. Salah satu cara untuk menekan angka kematian bayi adalah dengan memberikan makanan terbaik, yaitu air susu ibu (ASI). Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat mengurangi hingga 13 persen angka kematian balita.
Peringatan Pekan ASI Sedunia telah dimulai pada tahun 1991, untuk tahun 2023 ini diperingati ke-32 tahun dengan mengusung tema “ENABLING BREASTFEEDING: Making a difference for working parents” atau “MENGAKTIFKAN MENYUSUI: Membuat perbedaan baik orang tua yang bekerja”. Tema tahun ini berfokus pada menyusui dan dunia kerja, memberikan peluang strategis untuk mengadvokasi hak-hak pekerja yang penting untuk keberhasilan menyusui, memberikan cuti melahirkan minimal selama 18 minggu, idealnya lebih dari 6 bulan dan kebijakan pendukung setelahnya di tempat kerja.
Banyak faktor yang menyebabkan ibu bekerja tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati. Ketika ibu bekerja, biasanya pemberian ASI hanya berlangsung selama tiga bulan sesuai dengan jadwal cuti, padahal untuk lulus ASI eksklusif berlangsung selama enam bulan. Ini menjadi alasan untuk mengkampanyekan dukung ibu bekerja terus menyusui. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan supaya ibu yang bekerja tetap dapat memenuhi ASI eksklusif selama enam bulan.
Untuk itu, dalam peringatan Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2023, ini merupakan momentum yang tepat untuk semua pihak baik suami, keluarga, rekan kerja, pemberi kerja/dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah perlu terlibat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengakomodasi praktik menyusui.