Pentingnya Peran Ayah Dalam Tumbuh Kembang Anak

Akhir- akhir ini santer diberitakan bahwa Indonesia berada di urutan ketiga dunia sebagai fatherless country, yaitu negara yang ditandai dengan keadaan atau gejala di masyarakatnya berupa kecenderungan tidak adanya peran dan keterlibatan ayah secara signifikan dan hangat dalam kehidupan sehari-hari anak. Fatherless diartikan sebagai anak yang bertumbuh kembang tanpa kehadiran ayah, atau anak mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak.

Krisis peran ayah tersebut biasanya disebabkan oleh budaya patrilineal, seperti budaya di Indonesia ini, dimana peran ayah secara tradisional adalah pencari nafkah, sedangkan ibu berperan dalam masalah domestik rumah tangga dan pengasuhan anak. Keyakinan tersebut menjadikan ibu adalah sosok yang hanya bertanggungjawab dalam mendidik dan mengasuh anak. Akibatnya ibu lah yang akan disalahkan bila tumbuh kembang anak tidak maksimal atau bermasalah.

Keyakinan seperti itu keliru karena ayah memiliki peranan yang sama pentingnya dengan ibu dalam tumbuh kembang anak. Jika diibaratkan bangunan, anak membutuhkan pondasi yang sama kuat di sisi kiri maupun kanan agar dapat berdiri kokoh.

Apa yang terjadi pada anak bila ayah kurang berperan dalam tumbuh kembang anak? Berikut beberapa dampak dari fatherless:

  1. Nilai akademis yang rendah
  2. Kondisi mental yang bermasalah
  3. Kesulitan dalam menetapkan identitas seksual
  4. Bermasalah dengan relasinya dengan lawan jenis
  5. Beresiko mengalami gangguan perilaku

Peran ayah dalam tumbuh kembang anak

Ayah yang aktif mengasuh dan memberikan kasih sayang , serta interaksi yang cukup dengan anak akan membuat anak merasa dekat dengan dengan ayahnya, sehingga mereka merasa lebih sehat secara fisik dan mentalnya karena jiwanya terisi cukup oleh kehadiran ayah. Mereka juga akan lebih mudah berinteraksi dan menyesuaikan diri dalam berbagai situasi  serta tumbuh menjadi sosok yang penuh kasih dan peduli terhadap teman-teman dan orang sekitarnya.

Anak yang dekat dengan ayah juga akan lebih berani explore seluruh kemampuannya dan mengembangkan diri karena ada dukungan dari ayah sehingga dia mencoba hal baru. Hal ini membuat anak percaya diri dan tidak takut untuk gagal karena ada dukungan dari ayah yang mengajarkan anak mengenai keberanian bereskplorasi dan membiarkan anak “jatuh” dan gagal. Berbeda bila hanya diasuh oleh ibu yang lebih menjaga anak untuk tidak gagal atau kasihan bila melihat anak “jatuh” atau kesakitan.

Ayah yang memberikan dukungan secara emosional kepada anak akan sangat berpengaruh pada kemampuan kognitif dan sosial pada anak. Anak menjadi lebih terbuka dengan lingkungan sosial, dapat menerima pelajaran di sekolah dengan baik, dan mudah bergaul dengan teman-teman sebayanya.

Ayah juga bisa dijadikan sebagai teman diskusi yang asyik karena ayah biasa berpikir lebih logis dibandingkan ibu. Ketika anak sedang ada masalah atau dilema entah dalam hal memilih sekolah, relasinya dengan teman/orang lain, atau masalah lainnya, maka ayah bisa memberikan saran yang logis bagi anak.

Selain peran diatas, ayah juga menjadi panutan bagi anak dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. Anak laki-laki cenderung memilih ayahnya sebagai model dalam bersosialisasi. Sedangkan anak perempuan lebih menyukai lawan jenis yang memiliki karakter mirip dengan ayahnya, sehingga ayah disini sebagai role model anak perempuan mencari pasangan yang karakternya sama dengan ayahnya.

Peran ayah begitu penting bagi tumbuh kembang anak, mari selalu libatkan ayah dalam merawat dan mengajak bermain anak

Selamat Hari Ayah…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *