Kanker payudara merupakan penyakit yang sering kali tak disadari kemunculannya. Hal ini membuat banyak pasien kanker payudara baru tahu bahwa ia mengidap penyakit ini setelah memasuki stadium lanjut. Padahal, prosedur pemeriksaan mammografi adalah salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Lantas, apa itu mammografi dan siapa saja yang perlu menjalaninya?
Sekitar 60 sampai 70 persen pasien datang ke RS dalam keadaan kanker yang sudah masuk stadium lanjut. Padahal, hal ini bisa dicegah jika pasien melakukan deteksi dini kanker payudara salah satunya dengan mammografi.
Mammografi adalah pemeriksaan radiologi yang ditujukan untuk melihat ada atau tidaknya kelainan yang mengarah pada kanker di area payudara. Prosedur ini menggunakan foto X-Ray dan disarankan untuk pasien yang berusia di atas 40 tahun. Pemeriksaan mammografi penting untuk dilakukan karena cukup sensitif untuk mendeteksi tanda dan gejala awal kanker payudara.
Selain termasuk pemeriksaan yang sederhana, biaya mammografi juga relatif murah. Saat ini pemeriksaan mammografi pun sudah tersedia di banyak rumah sakit. Meski memeriksa benjolan payudara bisa dilakukan di rumah dengan pemeriksaan payudara sendiri (metode SADARI), hal ini tidaklah cukup.
Ini karena metode SADARI terkadang dilakukan dengan teknik yang kurang tepat. Akibatnya, benjolan tidak terdeteksi. Oleh sebab itu, mammografi adalah salah satu solusinya. Jadi, apakah hasil mammografi akurat? Perlu diketahui juga bahwa mammografi memang tidak 100% efektif.
Itu sebabnya dokter biasanya akan mengombinasikan mammografi dengan pemeriksaan lain seperti USG atau MRI payudara. Kombinasi pemeriksaan ini dilakukan jika hasil mammografi mengarah pada kanker payudara.
Segera lakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.